Bahasa Inggrisnya Tanggung Jawab: Arti & Contoh

by Alex Braham 48 views

Hai, guys! Pernah nggak sih kalian mikir, apa sih bahasa Inggrisnya 'tanggung jawab'? Sering banget kita denger kata ini dalam percakapan sehari-hari, baik di sekolah, kantor, atau bahkan di rumah. Nah, kalau diterjemahin langsung, 'tanggung jawab' itu punya beberapa padanan kata dalam bahasa Inggris, tergantung konteksnya. Tapi yang paling umum dan sering dipakai adalah 'responsibility'. Yuk, kita bedah lebih dalam apa sih artinya dan gimana cara pakainya biar makin jago!

Memahami Arti 'Responsibility'

So, 'responsibility' itu secara umum merujuk pada kewajiban atau tugas yang harus dipenuhi oleh seseorang. Ini bisa jadi sesuatu yang kamu harus lakukan, sesuatu yang kamu bertanggung jawab atasnya, atau bahkan sifat seseorang yang bisa diandalkan. Intinya, kalau ada 'responsibility', berarti ada ekspektasi bahwa kamu akan melakukan sesuatu dengan benar dan menanggung konsekuensinya. Keren, kan? Ini bukan cuma soal ngerjain tugas, tapi juga soal ownership atau kepemilikan atas tindakanmu. Jadi, kalau kamu bilang "It's my responsibility" (Itu tanggung jawabku), kamu beneran ngaku kalau hal itu ada di bawah kendali dan pengawasanmu. Nggak bisa tuh nanti kalau ada apa-apa, terus bilang "Bukan salahku!". Nah, responsibility ini bisa muncul dari banyak sumber, lho. Bisa dari peranmu di keluarga, misalnya sebagai anak yang bertanggung jawab merawat orang tua. Bisa juga dari pekerjaanmu, di mana kamu punya job description dan harus menyelesaikan target. Atau bahkan dari komitmen sosial yang kamu buat, seperti janji sama teman. Semuanya itu masuk dalam kategori responsibility. Penting banget guys untuk punya rasa responsibility ini, karena itu yang bikin kita jadi pribadi yang lebih dewasa, bisa dipercaya, dan dihormati sama orang lain. Bayangin aja kalau nggak ada yang mau ambil responsibility, dunia ini pasti bakal kacau balau, kan? Nggak ada yang mau benerin jalan rusak, nggak ada yang mau ngasih makan hewan terlantar, nggak ada yang mau bayar pajak. Wah, serem! Makanya, yuk kita biasakan diri untuk selalu bertanggung jawab atas setiap tindakan dan perkataan kita. Ini juga ngebantu banget buat ngebentuk karakter diri kita sendiri, bikin kita jadi orang yang lebih disiplin, gigih, dan punya integritas. Percaya deh, responsibility itu kunci sukses dalam banyak hal, lho!

Perbedaan 'Responsibility' dan 'Accountability'

Nah, ini nih yang sering bikin bingung. Selain 'responsibility', ada juga kata 'accountability'. Sekilas mirip, tapi sebenarnya punya makna yang sedikit berbeda, guys. 'Responsibility' itu lebih ke tugas atau kewajiban yang harus kamu lakukan. Kamu punya tanggung jawab untuk melakukan sesuatu. Sementara 'accountability' itu lebih ke menanggung akibat dari tindakanmu, baik positif maupun negatif. Jadi, kamu nggak cuma bertanggung jawab untuk melakukan, tapi juga bertanggung jawab atas hasil dari apa yang kamu lakukan. Misalnya nih, kamu ditugaskan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Maka, menyelesaikan proyek itu adalah 'responsibility' kamu. Tapi kalau proyeknya sukses, kamu dapat pujian. Kalau gagal, kamu harus siap menerima konsekuensinya, entah itu teguran atau evaluasi. Nah, menanggung konsekuensi itulah yang disebut 'accountability'. Kadang, dua kata ini dipakai bergantian, tapi penting buat kita ngerti perbedaannya biar makin presisi pas ngomong. Ibaratnya gini, responsibility itu kayak kamu dikasih resep kue dan harus bikin kuenya. Nah, accountability itu kalau kuenya gosong, kamu yang harus tanggung jawab, bukan nyalahin resep atau ovennya. Jadi, kamu nggak cuma harus melakukan tugasnya (responsibility), tapi juga harus siap menerima hasilnya (accountability). Banyak lho orang yang jago responsibility, alias rajin ngerjain tugasnya, tapi kurang jago accountability. Artinya, mereka mungkin aja ngerjain tugasnya, tapi kalau ada masalah, mereka gampang banget cari kambing hitam atau lempar tanggung jawab. Nah, kita nggak mau jadi orang kayak gitu kan? Kita mau jadi pribadi yang utuh, yang nggak cuma bisa ngerjain tugas, tapi juga berani mengakui dan menanggung hasil dari setiap pekerjaan kita. Ini yang bikin kita jadi pribadi yang kredibel dan bisa dipegang omongannya. Perbedaan ini juga penting banget di dunia kerja, lho. Atasan pengen punya tim yang nggak cuma sekadar ngerjain tugas, tapi juga accountable, artinya mereka bisa diandalkan sampai proyeknya selesai dengan hasil yang baik, dan siap kalau ada apa-apa. Jadi, coba deh renungkan, seberapa besar accountability kamu dalam setiap hal yang kamu kerjakan?

Kapan Menggunakan 'Responsibility'?

Kita pakai 'responsibility' ketika mau ngomongin soal kewajiban, tugas, atau peran yang diemban seseorang. Contohnya nih, "The parents have a responsibility to take care of their children." (Orang tua punya tanggung jawab untuk merawat anak-anak mereka). Di sini, kata 'responsibility' menekankan pada kewajiban orang tua. Atau bisa juga buat nunjukkin sifat seseorang, misalnya, "He is a very responsible person; he always finishes his work on time." (Dia adalah orang yang sangat bertanggung jawab; dia selalu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu). Penggunaan 'responsible' sebagai kata sifat ini nunjukkin kalau orang itu bisa diandalkan dan disiplin. Kalau dalam konteks pekerjaan, bisa jadi, "Your responsibility is to manage the social media accounts." (Tanggung jawabmu adalah mengelola akun media sosial). Ini jelas nunjukkin tugas spesifik yang harus kamu lakukan. Penting banget buat bisa nentuin kapan pakai 'responsibility', guys, biar komunikasi kita makin efektif. Jangan sampai salah konteks, kan jadi aneh kedengerannya. Misalnya, kalau kamu mau bilang kalau kamu siap menerima konsekuensi dari kesalahan, lebih pas pakai 'accountability'. Tapi kalau kamu cuma mau bilang kalau itu memang tugasmu, ya 'responsibility' jawabannya. Jadi, intinya, kalau mau ngomongin soal apa yang harus dikerjakan, pakai 'responsibility'. Kalau mau ngomongin soal siapa yang harus nanggung kalau ada apa-apa, nah itu beda lagi ceritanya, nanti kita bahas yang 'accountability'. Tapi secara umum, 'responsibility' itu mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan kewajiban, tugas, dan peran yang harus dijalankan. Ini juga bisa jadi cara kita menunjukkan komitmen kita terhadap sesuatu. Misalnya, pas kamu ikut volunteer, kamu ngambil responsibility untuk membantu sesama. Pas kamu jadi ketua panitia acara, kamu ngambil responsibility untuk memastikan acara berjalan lancar. Semua itu adalah bentuk dari responsibility yang kita tunjukkan. Dan rasa responsibility inilah yang membedakan kita dari orang yang cuek atau nggak peduli.

Kapan Menggunakan 'Accountability'?

Nah, kalau 'accountability', kita pakainya pas mau menekankan soal pertanggungjawaban atas hasil atau konsekuensi dari suatu tindakan. Contohnya, "The manager must take accountability for the team's performance." (Manajer harus bertanggung jawab atas kinerja tim). Di sini, manajer nggak cuma disuruh ngerjain sesuatu, tapi dia harus siap menanggung hasil baik atau buruk dari kinerja timnya. Atau bisa juga, "There needs to be greater accountability for corruption." (Perlu ada pertanggungjawaban yang lebih besar untuk korupsi). Ini nunjukkin kalau orang yang korupsi harus menanggung akibatnya. Kalau dalam bahasa yang lebih santai, bisa dibilang, "If you make a mistake, you have to be accountable for it." (Kalau kamu bikin kesalahan, kamu harus bertanggung jawab atasnya). Intinya, accountability itu tentang owning atau memiliki hasil dari tindakanmu. Jadi, kamu nggak cuma bilang "saya yang ngerjain", tapi kamu juga siap kalau hasilnya nggak sesuai harapan. Ini penting banget guys, terutama di dunia profesional. Perusahaan itu suka banget sama orang yang accountable. Kenapa? Karena mereka tahu kalau orang ini bisa dipegang janjinya, nggak gampang nyerah, dan berani ngakuin kalau ada salah. Ini juga yang bikin tim jadi lebih solid, karena semua orang sadar kalau mereka nggak bisa main-main dalam bekerja. Kalau kamu bilang punya accountability, itu artinya kamu nggak cuma sekadar ngerjain tugas, tapi kamu juga mikirin dampaknya, kamu berusaha keras biar hasilnya bagus, dan kalaupun gagal, kamu nggak lari dari masalah. Kamu malah mikirin gimana caranya biar nggak terulang lagi. Keren kan? Jadi, bedanya sama 'responsibility' itu tipis tapi krusial. Responsibility itu soal doing, sementara accountability itu soal owning the outcome. Coba deh mulai sekarang perhatikan, udah seberapa accountable kamu dalam hidupmu? Udah berani nanggung konsekuensi atau masih suka nyari alasan?

Kata Lain yang Mirip

Selain dua kata di atas, ada juga beberapa kata lain yang punya makna mirip tapi penggunaannya lebih spesifik. Salah satunya adalah 'duty'. 'Duty' itu sering dipakai buat ngomongin tugas yang sifatnya moral atau kewajiban hukum. Misalnya, "It is a soldier's duty to protect their country." (Adalah tugas seorang prajurit untuk melindungi negara mereka). Di sini, 'duty' terasa lebih kuat dan mengikat, seringkali ada unsur pengorbanan. Terus ada juga 'obligation'. 'Obligation' itu mirip sama 'responsibility', tapi biasanya datang dari kontrak, janji, atau kesepakatan. Contohnya, "He has an obligation to pay his debts." (Dia punya kewajiban untuk membayar utangnya). Nah, 'obligation' ini sifatnya lebih mengikat secara hukum atau perjanjian. Terus buat kamu yang suka game atau film, mungkin pernah denger istilah 'liability'. 'Liability' ini kebalikan dari aset, jadi lebih ke beban atau tanggungan yang bisa merugikan. Misalnya, kalau perusahaan punya banyak utang, utang itu jadi liability. Tapi dalam konteks tanggung jawab, kadang kata 'liability' bisa dipakai juga, meskipun jarang. Misalnya, "He is a liability to the team." (Dia adalah beban bagi tim). Ini artinya orang itu malah bikin masalah, bukan nambah kontribusi. Jadi, penting banget guys buat ngerti nuansa dari tiap kata ini. Biar pas ngomong atau nulis, nggak salah pilih kata dan pesannya tersampaikan dengan benar. Memang sih, bahasa Inggris itu banyak banget kata yang artinya mirip tapi pemakaiannya beda. Makanya, kita perlu terus belajar dan banyak latihan. Nggak cuma hafal artinya, tapi juga harus ngerti kapan dan gimana cara pakainya. Dengan gitu, skill bahasa Inggrismu bakal makin cetar membahana! Coba deh sekarang cari contoh kalimat lain pakai kata-kata ini, biar makin nempel di kepala. Semakin sering kamu pakai, semakin natural kok jadinya. Yuk, semangat belajar bareng dan jadi lebih jago lagi!